Google

Selamat Datang di Me My Self, Sebuah Imajinasi Nyata yang Akan Menghasilkan Kenyataan


Risiko Strategik Jangan Anggap Remeh

Muara dari seluruh risiko yang terdapat dalam suatu Bank bersumber pada strategi yang diterapkan.

Bagi kalangan perbankan Indonesia pada umumnya, risiko strategik tidak mendapatkan tempat yang istimewa jika dibandingkan dengan risiko kredit, risiko pasar ataupun risiko operasional. Namun risiko strategik ini jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi Bank. Hal ini pernah terjadi pada Midland Bank ditahun 1981 silam. Bank yang berpusat di Inggris raya ini harus menelan kerugian sekitar U$ 1,7 Miliar setelah mengakuisisi Crocker Bank yang nota bene berbeda konsentrasi usahanya. Bukan tidak mungkin kasus Midland Bank terjadi pada perbankan Indonesia. Bank yang high regulated, tidak bisa menggap enteng risiko strategik ini.

Risiko Strategik dapat didefinisikan sebagai potensi kerugian bank baik karena menurunnya pendapatan atau meningkatnya kebutuhan modal yang disebabkan oleh adanya penyimpangan atas keputusan/kebijakan bisnis, implementasi yang tidak sesuai dengan kebijakan atau karena kurang tanggapnya Bank terhadap perubahan kondisi eksternal. Risiko strategik berhubungan dengan keputusan-keputusan bisnis jangka panjang seperti Bisnis mana yang akan dikembangkan, bisnis mana yang menjadi prioritas utama, bisnis mana yang akan diakuisisi atau bahkan bisnis mana yang akan ditutup atau dijual.

Untuk mewujudkan tercapainya tujuan atas strategi yang telah dicanangkan dibutuhkan strategi bisnis yang tepat, kebutuhan sumber daya untuk pencapaian strategi, kualitas implementasi, keterpaduan saluran komunikasi, sistem operasi, jaringan distribusi dan kapasitas serta kemampuan manajerial. Oleh karena itu sebelum risiko strategik menjadi populer seiring populernya merger atau akuisisi Bank, jangan anggap remeh Risiko Strategik.

Fortis Imaginatio

0 komentar:

Template Design | Elque 2007