Google

Selamat Datang di Me My Self, Sebuah Imajinasi Nyata yang Akan Menghasilkan Kenyataan


Pindah,..pindah,..pindah,...

Udah lama keinginan untuk pindah rumah terlintas dalam pikiran, tapi belum dapat diwujudkan. Akhirnya dengan daya seadanya dan polesan sekenanya rumah baru saya sudah dapat ditempati.
Terlalu banyak kenangan di rumah ini, sehingga pindah pun dengan berat hati, tapi demi aktualisasi diri, saya pun beranjak pergi.........
Untuk sementara rumah ini tidak saya tempati lagi, mohon dimengerti.

Fortis Imaginatio

Koridor Gempa dan Tsunami

Pagi ini, tidak biasanya saya sengaja nongkrong dulu di warung kopi belakang kantor. Maklum, guncangan gempa tadi malam masih terasa walau itu hanya perasaan saya saja. Dan seperti yang saya duga sebelumnya topik pagi ini di warung kopinya Pak Ai, tak lepas dari pembicaraan gempa yang telah mengguncang Kota Padang tadi malam. Banyak rekan sekantor saya beralih fungsi pagi ini, yang biasanya sebagai analis kredit berubah menjadi analis gempa, yang biasanya satpam juga ikutan jadi analis gempa, bahkan seorang teller-pun ikutan menganalisis gempa dan hebatnya analisis yang mereka berikan lengkap dengan data-data historis dan pendapat berbagai pakar gempa dalam dan luar negeri.
Tapi yang menjadi perhatian saya adalah apa yang disampaikan Pak Ai si empunya warung. Beliau dengan analisis sederhananya menyatakan bahwa GEMPA adalah singkatan dari Gimana Engkau Menurut Pandangan Agama, kontan seisi warung bertanya-tanya apakah maksud dari kata tersebut. Dengan tenangnya Pak Ai menjawab bahwa gempa yang mengguncang dan seluruh musibah yang melanda adalah alat Sang Pencipta untuk mengingatkan umat-Nya yang mulai terlupa akan tujuan hidupnya dimuka bumi ini. Meluruskan jalan bagi umat-Nya yang mulai keluar dari koridor-koridor yang telah ditetapkan Allah dalam Al-qur'an dan Sunnah Nabi.
Kemudian Pak Ai dengan entengnya melanjutkan pembicaraan, kalau TSUNAMI juga memiliki arti yaitu Tuhan Suruh Umat Nabi Muhammad untuk Insyaf, nah lho klu yang ini apa maksudnya Pak Ai, Pak Ai pun dengan bijaknya menjawab bahwa kita sebagai umat Nabi Muhammad telah banyak yang telah menyimpang dari titahnya, tidak mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh sang Khalik, apa kita tidak pernah mempelajari kisah umat-umat terdahulu, Umat Nabi Nuh yang ditenggelamkan, umat Nabi Luth, Umat Nabi Musa, dan lainnya. Jadi wajar kalau Sang Maha Kuasa Pemilik Langit dan Bumi serta seluruh jagad raya ini mulai “kesal” dengan tingkah laku manusia-manusia yang tidak berterimaksih akan segala nikmatnya. Pak Ai kemudian menambahkan, jika seandainya Sang Khalik meminta pajak kepada kita atas udara yang kita hirup, atas sinar matahari yang menerangi bumi, atas air, atas tumbuh-tumbuhan, mo dibayar pake apa?
Kontan semua analisis dadakan rekan kerja saya terpatahkan, dan kami mengamini bersama. Suatu pelajaran berharga dari seorang pemilik warung kopi yang melihat bencana ini dengan kesederhanaannya.


Fortis Imaginatio

Tetap Fokus pada Tujuan dan Tetap Semangat

Sudah hampir seminggu saya ga posting di blog kesayangan ini (Narsis). Bukan karena sibuk ataupun lagi tugas luar kota,...tapi virus malas mulai bersarang diotak sehingga otak-pun kehilangan ide dan rada berkarat (emang otak terbuat dari besi kali), untunglah teman-teman sesama Blogger masih rela berkunjung sekedar mengingatkan saya dan memang virus itu harus diberantas sampai tuntas tas tas,...
Postingan kali ini adalah suatu pelajaran yang sangat berharga yang saya dapatkan dari acara Kick Andy di stasiun Metro TV tadi malam (21 februari 2008).

Adalah seorang motivator bernama Andrie Wongso - yang begitu yakin bahwa sukses itu adalah haknya, dan setiap orang (termasuk saya, anda) berhak untuk sukses - yang menjadi bintang tamu malam itu. Pria berbadan tegap dengan mata yang menyala-nyala ini (saya kebanyakan nonton kartun, jadi gini neh bahasanya) bercerita segelintir perjalanan hidupnya yang dinilai pahit dan dari penglaman pahit itulah dia mampu meraih semua impian sehingga dapat menikmati keindahan dan nilai terbaik dalam kehidupannya.

Memang pengalaman hidup masing-masing orang berbeda-beda. Ada yang penuh onak dan duri (kaya lagunya Roma Irama) dan ada yang mulus dan lancar. Tapi apa yang coba diberikan oleh tayangan ini adalah bagaimana cara kita menyikapinya. Pengalaman hidup yang buruk tidak jarang membawa pengaruh terhadap jiwa dan kepribadian bahkan ada yang terjerumus dan tak mampu bangkit. Tapi bagi yang mampu mengambil hikmah dari perjalanan hidup yang dijalani dan menikmatinya sebagai suatu proses pembelajaran diri, maka dia mampu untuk meraih impian dan menikmati keindahan hidup ini.

Suatu perjalanan hikmah untuk saya agar selalu men-syukuri segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada saya, apapun itu yang telah digariskan-Nya adalah suatu nikmat yang tak ternilai harganya. Tak perlu keluh kesah dan jangan mudah menyerah atas keadaan yang sedang menimpa, seburuk apapun itu, percayalah segala sesuatunya telah direncanakan sang Khalik bagi umat-Nya. Tetap fokus pada tujuan dan tetap semangat......

Fortis Imaginatio

Suatu Rantai Persahabatan

Pagi ini saya dapat kiriman dari andi-travellous
tuk terusin rantai tag ini,..(thx bro,...), sbuah rantai persahabatan....



Anger is only one letter short of danger If someone betrays you once, it is his fault;If he betrays you twice, it is your fault.Great minds discuss ideas;Average minds discuss events;Small minds discuss people.He, who loses money, loses much;He, who loses a friend, loses much more;He, who loses faith, loses all.Beautiful young people are accidents of nature,But beautiful old people are works of art.Learn from the mistakes of othersYou can’t live long enough to make them all yourself.Friends, you and me…You brought another friend…And then there were 3…We started our group…Our circle of friends…And like that circle…There is no beginning or end…Yesterday is history.Tomorrow is mystery.Today is a gift.So now, let’s see how many circle’s of friends we can make by simply adding your link on this Friendship Meme!

1. Catsy Carpe Diem
2. Catsy Download
3. Out of the Blue
4. A Day to Savor and Relish
5. A Piece of Idea
6. Write Shy
7. Stupid Wise
8. onlinememorylane
9. See Me For What You Will
10. Michelle’s Small World
11. Chez Francine
12. Cronaca
13. Le bric à brac de Cherie
14. Life
15. Hanna
16. AngrianiWorld
17. Farah
18. Anoushka
19. Noushy Syah
20. Eagle
21. Dasir
22. Shirei
23. Eucalyptus
24. Puan
25. Princess Aurelia & Ibu
26. Andrei-Travellous
27. avartara



Dengan berbagai analisa dan pertimbangan yang mendalam akhirnya diambil-lah keputusan tuk teruskan tag ini kepada:

1. Astrid

2. Hermanov

3. Ree-ya


Semoga bermanfaat, dan dapat diterima dengan baik, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih (kaya ngirim surat aja ya,..hehehehe,..kebiasaan)


Fortis Imaginatio

Tuhan Sembilan Senti

Judul diatas adalah salah satu puisi pujangga ternama Indonesia, Taufik Ismail. Puisi yang berjudul “Tuhan Sembilan Senti” nyasar ke e-mail saya pagi ini. Pengirimnya sohib lama semasa nguli dahulu kala (1999 Masehi-2004 Masehi).
Jreng.... Baris pertama puisi langsung saya baca “Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok” kemudian baris berikutnya “tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok”. Saya berhenti sejenak sambil matikan rokok yang lagi dihisap dalam-dalam (maklum ngerasa tersindir). Kemudian lanjut lagi, jret jret ops,..berhenti lagi pada baris “di kantor pegawai merokok” (emang) trus baca lagi lagi lagi lagi, n berhenti di baris “bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok” (apa istri saya juga ngerasa kaya gitu ya) Astaghfirullah....Saya merasa “kerdil” saat baca puisi yang satu ini.
Menurut data yang sempat saya kumpulkan, bahwa ternyata untuk Provinsi Sumatera Barat saja Rokok (yang dibagi lagi menjadi 2, rokok kretek filter dan rokok kretek) merupakan komiditi penyumbang inflasi terbesar di Sumatera Barat, dan termasuk 5 besar penyumbang inflasi terbesar. Kalau ditotal atas nama Rokok, maka rokoklah penyumbang terbesar pertama inflasi di Sumatera Barat (Rokok Kretek Filter dengan share 0,19% dan rokok kretek 0,08%).
Setelah beberapa menit akhirnya puisi itu selesai saya baca. Terdiam sejenak dan memandang rekan sejawat yang ada diruangan kantor saya. Ada 3 (tiga) orang yang lagi ngerokok. Sambil tertawa ringan saya posting tulisan ini.
Berikut Puisi “Tuhan Sembilan Senti” selengkapnya....

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Taufiq Ismail

Fortis Imaginatio

Template Design | Elque 2007